Share this content:
Healingers, kalau kamu traveling tapi pulangnya malah capek, berarti ada yang perlu diubah dari cara liburanmu. Traveling seharusnya jadi momen buat istirahat, bukan sekadar pindah lokasi lalu kelelahan. Di healingkuy, kita percaya kalau liburan terbaik adalah yang bikin hati lebih ringan dan pikiran ikut pulang dengan tenang.
Nah, biar perjalananmu benar-benar jadi healing trip, coba terapkan tips traveling santai berikut ini.
1. Pilih Destinasi yang Sejalan dengan Kondisi Diri
Setiap healingers punya kebutuhan liburan yang berbeda. Ada yang butuh ketenangan, ada juga yang ingin suasana hangat dan ramai tapi tetap nyaman. Jangan memaksakan diri ke destinasi yang lagi viral kalau sebenarnya kamu sedang ingin menyepi.
Pegunungan, desa wisata, pantai yang tidak terlalu ramai, atau kota kecil dengan ritme pelan sering kali jadi pilihan tepat untuk menenangkan pikiran.
2. Jangan Terlalu Ambisius dengan Itinerary
Salah satu kunci traveling santai adalah tidak rakus agenda. Tidak semua tempat harus dikunjungi, tidak semua spot harus didatangi. Cukup tentukan 1–2 aktivitas utama dalam sehari, sisanya biarkan mengalir.
Healingers boleh kok bangun siang, ngopi lama, atau sekadar duduk menikmati pemandangan tanpa tujuan jelas. Justru di momen-momen seperti itu, rasa tenang sering muncul tanpa disadari.

3. Utamakan Kenyamanan Saat Memilih Penginapan
Staycation atau menginap bukan cuma soal harga, tapi soal rasa betah. Pilih penginapan yang bersih, tenang, dan sesuai dengan gaya healing-mu. Penginapan dengan view alam, taman, atau area santai bisa jadi nilai plus untuk proses healing.
Kalau perlu, tidak apa-apa menghabiskan waktu lebih lama di penginapan daripada keliling ke banyak tempat.
4. Nikmati Kuliner Lokal dengan Ritme Pelan
Wisata kuliner tidak harus selalu buru-buru dan serba checklist. Healingers bisa mulai dengan mencicipi makanan khas daerah, warung lokal, atau kedai sederhana yang ramai oleh warga setempat.
Makan dengan santai, menikmati rasa, dan meresapi suasana sekitar bisa menjadi terapi kecil yang sering diremehkan. Kadang, sepiring makanan hangat sudah cukup untuk mengembalikan energi.
5. Kurangi Distraksi, Hadir Sepenuhnya
Ambil foto boleh, upload story juga oke. Tapi jangan sampai lupa menikmati momen secara utuh. Cobalah sesekali menjauh dari layar, mendengarkan suara alam, merasakan angin, atau sekadar memperhatikan sekitar.
Healingers, liburan bukan hanya tentang dokumentasi, tapi tentang kehadiran.
6. Traveling Pelan Itu Bukan Malas, Tapi Bijak
Traveling pelan bukan berarti tidak produktif. Justru dengan ritme yang lebih santai, healingers bisa merasakan perjalanan dengan lebih dalam. Jalan kaki tanpa rencana, ngobrol dengan penduduk lokal, atau duduk lama di satu tempat sering kali memberi kesan yang lebih melekat.
Karena pada akhirnya, tujuan traveling bukan cuma tempat yang dikunjungi, tapi perasaan yang dibawa pulang.
