Share this content:
Sukabumi, sebuah kota kecil yang menyimpan pesona alam luar biasa dan kuliner khas yang patut dicoba.
Petualangan kali ini membawa kami ke Sukabumi, tepatnya ke Ekspedisi Lembah Purba. Perjalanan dimulai pada Minggu pagi pukul 05.30 dari Tangerang, melintasi tol hingga Tol Bocimi yang sempat ditutup karena longsor. Dalam waktu kurang dari 2,5 jam, kami tiba di Sukabumi.
Sebelum menuju Ekspedisi Lembah Purba, kami menyempatkan diri untuk menikmati sarapan di Bubur Pengkolan, salah satu kuliner legendaris Sukabumi yang terletak di pusat kota. Bubur Pengkolan ini terkenal dengan lauk khasnya, pepes usus dan risol. Kombinasi rasa pedas dari pepes usus menambah kenikmatan bubur ayam hangat yang disajikan.
Setelah kenyang menikmati bubur, kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan utama, Ekspedisi Lembah Purba, dan tiba sekitar pukul 09.30. Meski parkiran sudah cukup ramai, masih ada banyak ruang kosong, terutama untuk akhir pekan.
Di loket masuk, pengunjung ditawarkan beberapa paket petualangan, mulai dari Paket Hijau (Rp100.000/orang), Paket Merah (Rp50.000/orang), hingga Paket Ekspedisi Lembah Purba (Rp300.000/orang). Kami memilih Paket Hijau karena ingin merasakan sensasi melintasi Jembatan Gantung yang terkenal sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara, dengan panjang 535 meter dan ketinggian yang cukup membuat adrenalin terpacu.
Pemandangan di sekitar jembatan sangat indah, meski “goyangan” jembatan saat melintasinya membuat jantung berdebar, terutama ketika melihat ke bawah. Setelah berhasil menyeberangi jembatan, kami melanjutkan trekking menuju Air Terjun Cisawer. Jalur yang kami lalui cukup nyaman dengan rute menurun.
Setibanya di Air Terjun Cisawer, kelelahan kami terbayar dengan pemandangan air terjun yang memukau dan air jernih yang mengalir. Di sini, pengunjung juga bisa mencoba petualangan air seperti River Tubing, atau sekadar berendam di air pegunungan yang segar.
Usai menikmati air terjun, petualangan kami dilanjutkan dengan menaiki “keranjang sultan.” Keranjang ini merupakan tempat duduk rotan yang membawa kami menyusuri aliran sungai jernih, memberikan pengalaman seru sekaligus sedikit menegangkan.
Perjalanan berlanjut menuju Jembatan Merah, yang menjadi penutup petualangan kami dalam Paket Hijau. Jembatan ini memiliki alas transparan, namun tidak terlalu menakutkan dibandingkan jembatan gantung. Meski demikian, bagi yang takut ketinggian, disarankan untuk tidak melihat ke bawah.
Setelah melewati Jembatan Merah, kami kembali trekking menuju area penjemputan dengan ojek motor yang membawa kami ke Danau Situ Gunung. Dulu, danau ini menjadi primadona wisata, namun kini popularitasnya sedikit tergeser oleh Jembatan Gantung. Sayangnya, air di danau sedang sedikit surut dan tampak kecoklatan, berbeda dengan informasinya dahulu yang berwarna hijau.
Kami berkesempatan menikmati keindahan danau dengan menyewa perahu rakit seharga Rp15.000/orang. Beruntung, saya bisa menikmati suasana tenang di atas perahu seorang diri.
Ekspedisi Lembah Purba Sukabumi ditutup dengan pengalaman yang tak terlupakan, mulai dari jembatan gantung hingga Danau Situ Gunung yang menawan.