
Share this content:
Kebanyakan candi berdiri di kawasan dataran rendah. Namun, berbeda dengan candi Cetho Karanganyar yang berdiri di kaki gunung Lawu. Keberadaannya di ketinggian menjadi pesona tersendiri untuk menikmati keindahan lekuk candi yang berpadu cantik dengan kecantikan panorama pegunungan.
Salah satunya adalah salah satu gapura yang berdiri tegak di sudut barat dari candi.
Gapura tinggi ini menjadi daya tarik tersendiri untuk Candi Cetho Karanganyar. Karena justru membuatnya seolah menjadi gerbang menuju ke arah langit. Keindahannya semakin menjadi saat sunset, ketika pendaran matahari kejinggaan di langit seolah dibingkai apik oleh gapura yang terlihat lawas ini.

Kecantikan Candi Cetho
Bertandang ke Candi Cetho mungkin memang penuh tantangan. Jangan heran, lokasinya saja berada di ketinggian 1496 mdpl. Menjadikannya sebagai salah satu candi dengan lokasi tertinggi di Indonesia.
Namun ketika tiba di lokasi wisata ini, seluruh lelahnya perjalanan akan terbayar lunas. Kecantikan panorama khas pegunungan yang asri serta angin semilir yang sejuk akan menyapa Anda. Berpadu dengan tatanan candi unik bernuansa Hindu yang kental.
Berbeda dengan kebanyakan candi yang berkonsep bangunan berundak lengkap dengan relief yang rumit. Di sini yang Anda jumpai adalah deretan pelataran dengan relief datar menyerupai altar.

Candi ini memiliki 14 level teras dengan relief sederhana. Di level-levelnya terbentuk pelataran yang diyakini sebagai tempat pertapaan. Terdapat bangunan bangunan terbuka dimana sesajian ditempatkan. Sedang di teras ketiga terbentuk altar dari susunan batu yang membentuk sosok garuda dan kura kura. Ini simbol dari Dewa Wisnu dan kehidupan dunia atas dan bawah.
Di sini juga muncul relief yang menyimbolkan karakter laki laki, matahari dan kesuburan. Konon diyakini Candi Cetho merupakan candi untuk tirakat kesuburan dan kesejahteraan untuk pria. Sedang para wanitanya akan melakukan laku tirakat di Candi Sukuh.
Di teras selanjutnya terdapat beberapa arca, ruang ruang joglo terbuka dan area terbuka untuk upacara ruwatan. Diketahui pula candi ini kental digunakan sebagai tempat upacara ruwah untuk beragam tradisi kuno di era Majapahit masa abad 14. Hingga kini tradisi ini masih dilanjutkan oleh warga sekitar yang sebagian juga masih
menganut agama Hindu Jawa.
Bagaimana Cara Mencapai Kawasan Wisata Candi Cetho Karanganyar?
Penasaran dengan kawasan wisata satu ini? Sebagaimana sudah disebutkan di atas, jalur untuk menuju kawasan wisata candi Cetho ini akan sedikit menantang. Lokasi di ketinggian membuat perjalanan akan menempuh jalur menanjak yang berkelok dengan tepian jurang.
Lokasinya sendiri biasa menjadi salah satu jalur pendakian. Tetapi kalau ingin mencapainya dengan kendaraan pribadi, jelas masih bisa. Anda hanya harus menempuh perjalanan dari kota Solo menuju arah Tawangmangu. Di persimpangan terminal Karangpandan Anda lurus menuju kebun teh Kemuning sampai di terminal Ngargoyoso. Dari sana ikuti petunjuk jalan menempuh jalur menanjak yang tepat menuju candi Cetho Karanganyar.
Catatan pentingnya bila bertandang ke Candi Cetho Karanganyar, pastikan Anda sedang tidak menstruasi, karena wanita haid dilarang masuk. Anda juga akan mengenakan kain khusus (ponteng) untuk memasuki kawasan wisata ini.
Pokoknya yang penting… Healing Kuy… Enjoy Time..